Derajat Hadits “Orang Yang Menikahi Tangannya”
Pertanyaan: Apakah
derajat hadits menikahi tangan adalah shahih? Dan apakah pelakunya terlaknat?
Jawab:
Pertama: Disebutkan dalam sebuah riwayat:
نَاكِحُ الْيَدِ مَلْعُونٌ
“Orang
yang menikahi tangannya (pelaku onani) adalah orang yang dilaknat oleh Allah”
Riwayat ini maudhu’
tidak ada asal-usulnya. Disebutkan dalam Al-Maudhu’at Al-Kubra:
لَا أَصْلَ لَهُ كَمَا
صَرَّحَ بِهِ الرَّهَاوِيُّ فِي حَاشِيَتِهِ عَلَى الْمَنَار
“Riwayat
ini tidak ada asal-ushulnya sebagaimana yang dijelaskan oleh Ar-Rahawi dalam
hasiyahnya”
Sehingga
seseorang tidak boleh menisbatkan riwayat diatas kepada sabda Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam.
Kedua: Disebutkan pula dalam sebuah riwayat:
سبعة لا ينظر الله
عز وجل إليهم يوم القيامة، ولا يزكيهم، ولا يجمعهم مع العالمين، يدخلهم النار أول الداخلين
إلا أن يتوبوا، إلا أن يتوبوا، إلا أن يتوبوا، فمن تاب تاب الله عليه الناكح يده، والفاعل
والمفعول به، والمدمن بالخمر، والضارب أبويه حتى يستغيثا، والمؤذي جيرانه حتى يلعنوه،
والناكح حليلة جاره
“Ada 7
golongan yang mana Allah tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan
Allah tidak mensucikan mereka, dan Allah tidak mengumpulkan mereka bersama makhluk
lainnya. Allah memasukkan mereka kedalam api neraka sebagai makhluk pertama
yang masuk kedalamnya. Kecuali mereka bertaubat, kecuali mereka bertaubat,
barangsiapa yang bertaubat maka Allah akan terima taubatnya. Yakni; Orang
yang menikahi tangannya (pelaku onani), dan pelaku homo seksual dan
yang menjadi objeknya, dan pecandu khomr, dan orang yang memukul kedua orang
tuanya sampai keduanya meminta pertolongan, dan orang yang mengganggu
tetangganya sampai mereka melaknatnya, dan orang yang berzina dengan istri
tetangganya” (HR. Baihaqi)
Hadits ini
dhoif, karena di dalam sanadnya terdapat: Maslamah bin Ja’far dan syaikhnya
Hassan bin Hamid. Adz-Dzahabi rahimahullah berkata:
يجهل هو وشيخه وقال
الأزدي: ضعيف
“Dia dan
gurunya adalah majhul. Dan Azdi berkata: Dia adalah orang yang dhoif lemah”
(Mizan Al-I’tidal 4/108)
Ibnul Jauzi
rahimahullah berkata:
هَذَا حَدِيثٌ لا
يَصِحُّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ولا حسان يعرف ولا
مسلمة
“Ini adalah
hadits yang tidak shohih dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Hassan
dan Maslamah adalah orang yang tidak dikenal (majhul)” (Al-‘Ilal Al-Mutanahiyah
2/144)
Ketiga: Walaupun riwayat-riwayat diatas dho’if, namun hukum onani tetaplah haram. Karena firman Allah ta’ala mengenai sifat-sifat orang mu’min:
وَالَّذِينَ هُمْ
لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُون إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ
أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِين
“Dan
orang-orang (beriman) yang menjaga farji’nya kecuali dari istri-istrinya dan
budak-budaknya maka sesungguhnya mereka tidaklah tercela” (QS. Al-Mu’minun: 5)
Selain istri
dan budak, maka tidak boleh menikmati farji’ dengannya termasuk tangan. Maka
mencari kenikmatan dengan tangan hukumnya adalah haram dengan ayat ini. Dan imam Malik dan Syafi'i berdalil dengan haramnya onani dengan ayat ini.
Kesimpulan: Onani
hukumnya haram dengan ayat ini. Dan adapun menghukumi pelakunya sebagai orang
yang terlaknat, maka tidak bisa serta merta kita menghukuminya seperti itu.
Karena haditsnya terlaknatnya orang onani adalah dhoif.
Lajnah Da’imah
yang diketuai oleh syaikh Bin Baaz memberikan fatwa:
نكاح اليد وما في
حكمه المسمى بالعادة السرية حرام، ولم يثبت فيما نعلم الحكم على من يفعل ذلك بأنه ملعون
“Orang yang
menikahi tangannya atau yang disebut dengan onani, hukumnya adalah haram. Akan
tetapi tidak pernah ada –sesuai pengetahuan kami- bolehnya menghukumi orang yang
melakukannya bahwa dia adalah orang yang terlaknat” (Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah
22/58)
Allahu a’lam,
semoga bermanfaat
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
TERIMA KASIH BNYAK2!!!
BalasHapushttp://fatwa.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=7496
http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=229222
saya refer page ni slps copy ayat hadis ke dalam google search
kedua2 site bgthu hadis ni dhaif. salah satu site tu siap compile lagi sapa yg meriwayatkan hadis tu berserta ayat2 mereka yg berbeza.
saya rasa org memanipulasikan nama at tabrani bagi menyebarkan hadis ni padahal dia xde kaitan pun.