Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Selasa, 06 Oktober 2015

Wanita Suci Dari Haid Ketika Ashar, Apakah Wajib Qadha Shalat Dzuhur ?

Pertanyaan:

Assalamualaikum ustadz.. Afwan mau bertanya..  Jika wanita selesai bersuci dari haidh pada waktu ashar ,apakah perlu mengqodho sholat dhuhur  atau hanya sholat ashar saja ? Mohon jawaban nya . Jazakumulloh khoir

(Dari Saudari Dian anggota grup whatsapp T/J Kajian Al Amiry)

Jawaban:

Wa’alaikumussalam.. Ini adalah pembahasan penting. Maka ketahuilah bahwasanya diantara para sahabat –ridwanullah alaihim- seperti  Abdurrahman bin Auf, Ibnu Abbas dll telah memberikan fatwa agar wanita yang telah suci dari haid di waktu ashar untuk melakukan shalat dzuhur juga bersama shalat ashar walaupun waktu dzuhur telah lewat. Hal tersebut karena dia masih bisa melakukan shalat dzuhur dengan dijama’ bersama shalat ashar. Maka kedudukan wanita yang haid seperti orang yang sakit atau musafir yang mungkin untuk melakukan jama’.

Dan ini adalah pendapat jumhur Ulama, Imam Malik, Syafi’i, dan Ahmad.

Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah rahimahullah berkata:

وَلِهَذَا قَالَ الصَّحَابَةُ كَعَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ وَغَيْرِهِ: الْمَرْأَةَ الْحَائِضَ إذَا طَهُرَتْ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ صَلَّتْ الْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ. وَإِذَا طَهُرَتْ قَبْلَ غُرُوبِ الشَّمْسِ صَلَّتْ الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ. وَهَذَا مَذْهَبُ جُمْهُورِ الْفُقَهَاءِ كَمَالِكٍ وَالشَّافِعِيِّ وأحمد

“Maka dari itu, para sahabat seperti Abdurrahman bin Auf, dll berkata: Wanita yang haid jika dia suci sebelum fajar terbit maka dia melakukan shalat maghrib dan isya. Dan jika dia suci sebelum matahari terbenam maka dia shalat dzuhur dan ashar. Dan ini adalah perkataan jumhur fuqaha seperti Imam Malik, Syafi’i, dan Ahmad” (Majmu’ Fatawa 24/26)

Disebutkan dalam Al-Mughni:

وَإِذَا طَهُرَتْ الْحَائِضُ، وَأَسْلَمَ الْكَافِرُ، وَبَلَغَ الصَّبِيُّ قَبْلَ أَنْ تَغِيبَ الشَّمْسُ، صَلَّوْا الظُّهْرَ فَالْعَصْرَ، وَإِنْ بَلَغَ الصَّبِيُّ، وَأَسْلَمَ الْكَافِرُ، وَطَهُرَتْ الْحَائِضُ قَبْلَ أَنْ يَطْلُعَ الْفَجْرُ، صَلَّوْا الْمَغْرِبَ وَعِشَاءَ الْآخِرَةِ وَرُوِيَ هَذَا الْقَوْلُ فِي الْحَائِضِ تَطْهُرُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ، وَابْنِ عَبَّاسٍ، وَطَاوُسٍ، وَمُجَاهِدٍ، وَالنَّخَعِيِّ، وَالزُّهْرِيِّ، وَرَبِيعَةَ، وَمَالِكٍ، وَاللَّيْثِ، وَالشَّافِعِيِّ، وَإِسْحَاقَ، وَأَبِي ثَوْرٍ. قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: عَامَّةُ التَّابِعِينَ يَقُولُونَ بِهَذَا الْقَوْلِ، إلَّا الْحَسَنَ وَحْدَهُ قَالَ: لَا تَجِبُ إلَّا الصَّلَاةُ الَّتِي طَهُرَتْ فِي وَقْتِهَا وَحْدَهَا

“Jika wanita haid telah suci, dan orang kafir telah masuk islam, dan anak kecil telah baligh di waktu sebelum terbenamnya matahari, maka mereka semua melakukan shalat dzuhur kemudian Ashar. Dan jika anak kecil telah baligh, dan orang kafir telah masuk islam dan wanita haid telah suci sebelum terbitnya fajar, maka mereka semua melakukan shalat maghrib dan isya. Dan perkataan ini diriwayatkan dari Abdurrahman bin Auf dan Ibnu Abbas dan Thawus dan Mujahid dan An-Nakha’i dan Rabi’ah, dan Malik, dan Al-Laits dan Asy-Syafi’i, dan Ishaq, dan begitu pula Abu Tsaur. Imam Ahmad berkata: Keumuman para tabi’in berpendapat dengan perkataan ini kecuali Hasan Al-Bashri sendirian saja. Dia berkata: Tidak wajib shalat kecuali shalat yang dia telah suci di waktu itu” (Al-Mughni 1/287)

Tambahan:

“Bagaimana jika sucinya di waktu dhuha ketika waktu shalat subuh telah lewat. Apakah dia wajib melakukan shalat shubuh juga?”

Jawabannya: “Tentu tidak”. Karena waktu shalat shubuh telah lewat dan shalat shubuh tidak bisa dijama’. Berbeda dengan shalat dzuhur yang bisa dijama dengan shalat ashar maka dilaksanakan ketika waktu ashar.

Semoga jawaban ini bermanfaat, wa shallallahu alaa nabiyyinaa Muhammad.  


-----
Ingin pahala jariyah yang terus mengalir? Mari bergabung untuk menyebarkan dakwah sunnah dan dan islam yang murni bersama Kajian Al-Amiry. Kirim donasi anda ke salah satu rekening di bawah ini:

- Bank BCA No Rek 3000573069 a/n: Muhammad Abdurrahman
- Bank BNI No Rek 0360066890 a/n: Muhammad Abdurrahman

Donasi yang  diberikan akan digunakan untuk kelancaran dakwah kita bersama. Dan dukungan anda insya Allah akan semakin memperkuat dakwah sunnah di atas bumi Allah.

Nb: Mohon lakukan konfirmasi ke email: webkajianalamiry@gmail.com atau ke nomor 082282012864 jika bapak/ibu telah mengirimkan donasi.

Abdurrahman Al-Amiry adalah seorang penuntut ilmu dan pengkaji islam, serta mudir atau pimpinan ponpes Imam Al-Albani, Prabumulih, Sumsel. Keseharian beliau adalah mengajar dan berdakwah di jalan Allah. Beliau menghabiskan waktu paginya dengan mengajar para santri dan menghabiskan waktu malam dengan berdakwah lepas di berbagai masjid..

0 komentar:

Posting Komentar

Contact Me

Adress

Ma'had Imam Al-Albani, Prabumulih, Sumsel

Phone number

+62 89520172737 (Admin 'Lia')

Website

www.abdurrahmanalamiry.com