Hukum Darah Setelah Keguguran
Pertanyaan:
“Assalamualaikum, saya sudah dua hari mengeluarkan flek. Kemarin saya sudah
periksa ternyata keguguran. Dalam keadaan ini, aku boleh shalat tidak?”
Jawab:
Wa’alaikumussalam
warahmatullah wabarakatuh.
Kita
sudah mengenal beberapa darah yang keluar dari kemaluan wanita. Ada darah haid,
nifas, dan istihadhah. Akan tetapi juga ada darah yang keluar dari kemaluan
wanita ketika keguguran. Maka bagaimana hukum darah itu?
Pertama: Jika janin yang keguguran sudah
membentuk seperti bentuk manusia semisal sudah ada bentuk kepala, kaki, atau
tangan, maka darah yang keluar ketika keguguran itu dihukumi sebagai nifas. Dan
segala hal yang diharamkan ketika haid juga diharamkan ketika nifas.
Dan para
ulama sepakat tidak ada batas minimal waktu untuk suci dari nifas. Kapan darah
sudah berhenti, maka dia mandi kemudian shalat dan juga boleh bersetubuh dengan
suaminya. Adapun masa nifas yang paling lama adalah 40 hari. Lebih dari itu, maka
dianggap sebagai darah penyakit seperti darah istihadhah, dan dia diwajibkan
untuk shalat 5 waktu. Ummu Salamah radhiyallahu anha berkata:
كانت النفساء
على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم تقعد بعد نفاسها أربعين يوما - أو أربعين
ليلة - وكنا نطلي على وجوهنا الورس
“Para
wanita yang nifas di zaman Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menahan
dirinya selama 40 hari atau 40 malam. Dan kami menaburkan bedak di wajah kami”
(HR. Abu Daud no. 311; Shahih sebagaimana yang dinyatakan oleh
Al-Albani)
Kedua: Jika janin yang keguguran belum
membentuk seperti bentuk manusia seperti keguguran ketika usia kandungan hanya
1 bulan, maka itu tidak dihukumi dengan darah nifas. Dia hanya darah penyakit
seperti darah istihadhah. Dia diwajibkan untuk shalat 5 waktu, terlebih
diperbolehkan untuknya bersetubuh dengan suami walau masih mengeluarkan flek
darah. Ibnu Abbas radhiyallahu anhu berkata tentang wanita yang keluar darah
istihadhah:
وَيَأْتِيهَا
زَوْجُهَا إِذَا صَلَّتْ، الصَّلاَةُ أَعْظَمُ
“Dan
wanita yang istihadhah diperbolehkan untuk bersetubuh dengan suaminya. Dan
shalat lebih tentu agung (maksudnya: jika wanita istihadhah di wajibkan shalat,
maka lebih dari itu dia diperbolehkan untuk bersetubuh dengan suaminya)” (HR.
Bukhari 1/73)
Biasanya
jangka waktu yang membuat janin mulai terbentuk adalah 80 hari atau 90 hari.
Syaikh
Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata:
ولا يثبت النفاس
إلا إذا وضعت ما تبين فيه خلق إنسان، فلو وضعت سقطاً صغيراً لم يتبين فيه خلق
إنسان فليس دمها دم نفاس، بل هو دم عرق فيكون حكمها حكم المستحاضة، وأقل مدة تبين
فيها خلق إنسان ثمانون يوماً من ابتداء الحمل وغالباً تسعون يوماً
“Dan
nifas tidak terjadi kecuali seorang wanita melahirkan janin yang sudah jelas
bentuknya seperti bentuk manusia. Seandainya dia mengeluarkan janin yang masih
kecil yang tidak jelas bentuk tubuh manusianya maka darah yang keluar bukanlah
darah nifas. Justru itu adalah darah biasa yang hukumnya seperti wanita yang
mengeluarkan darah istihadhah. Dan waktu minimal agar janin terlihat jelas
bentuknya adalah 80 hari dari awal kehamilannya, dan biasanya 90 hari” (Majmu’ Fatawa
Ibni Utsaimiin 11/328)
Allahu a’lam,
semoga bermanfaat. Wa shallallahu alaa nabiyyinaa Muhammad.
Penulis: Ustadz Abdurrahman Al-Amiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al-Amiry)
----------
0 komentar:
Posting Komentar