Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Senin, 09 Juni 2025

02. Ad-Daa' Wa Ad-Dawaa' (Penyakit Dan Obatnya) [Daurah Kitab Lampung]




Kekuatan Doa dan Sebab-Sebab Tidak Terkabulnya Doa (Lanjutan Kajian Kitab Ad-Daa' Wa Ad-Dawaa')

Kajian ini merupakan kelanjutan dari kajian kitab "Ad-Daa' Wa Ad-Dawaa'" karya Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Rahimahullah, yang masih berfokus pada pembahasan pengantar mengenai kekuatan doa dan faktor-faktor yang menyebabkan sebuah doa tidak dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala ([00:34], [01:09]).

Ustadz menjelaskan bahwa doa merupakan sebab yang paling kuat untuk menolak berbagai hal yang tidak disukai, seperti musibah, bala, dan ujian ([01:26]), sekaligus menjadi sebab terkuat untuk mendatangkan hal-hal yang diinginkan, seperti ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal, dan harta yang berkah ([01:37]). Namun, terkadang doa tidak terkabul karena beberapa faktor, di antaranya: lemahnya doa itu sendiri (misalnya mengandung unsur permusuhan atau kezaliman), lemahnya hati orang yang berdoa (tidak khusyuk dan tidak fokus), serta adanya berbagai penghalang seperti mengonsumsi makanan dan minuman yang haram, perbuatan zalim, noda-noda maksiat yang menutupi hati, kelalaian akibat syahwat, dan terlalu banyak senda gurau yang tidak bermanfaat ([02:03], [02:37], [04:36]).

Kajian ini menggarisbawahi bahwa doa adalah senjata bagi orang beriman ([01:38:15]). Terdapat tiga kondisi doa dalam menghadapi musibah: doa lebih kuat dari musibah sehingga musibah tertolak; doa lebih lemah dari musibah namun dapat meringankannya; atau doa seimbang dengan musibah sehingga keduanya saling beradu ([01:41:09], [01:43:03], [01:43:31]). Untuk itu, bersungguh-sungguh dan merengek dalam berdoa sangat dianjurkan karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala mencintai hamba-Nya yang demikian ([01:59:34], [02:00:08]). Seseorang juga tidak boleh tergesa-gesa dalam menunggu terkabulnya doa ([02:27:07]).

Di akhir pembahasan, Ustadz memaparkan faktor-faktor penting yang dapat mempercepat terkabulnya doa, seperti kehadiran hati, berdoa di waktu-waktu mustajab, khusyuk, menghadap kiblat, dalam keadaan suci, mengangkat kedua tangan, memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi sebelum berdoa, bertawasul dengan cara yang syar'i, serta mendahului doa dengan sedekah ([02:38:07] - [02:48:48]). Selain itu, disebutkan pula beberapa doa yang mengandung Ismullahil A'zham (nama Allah yang paling agung) yang jika diucapkan, kemungkinan besar doa akan dikabulkan ([02:51:17]).

Faidah-Faidah Lengkap dan Detail Beserta Waktunya:

1.     Doa sebagai Sebab Terkuat dalam Kehidupan:

o   Doa adalah sebab terkuat untuk menolak hal-hal yang tidak disukai, seperti musibah, bala, dan berbagai macam ujian hidup ([01:26]).

o   Contohnya adalah Nabi Yusuf Alaihissalam yang berlindung kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dari godaan perbuatan zina dengan ucapan "Ma'adzallah" (Aku berlindung kepada Allah) ([05:25], [07:08]).

o   Doa juga merupakan sebab terkuat untuk mendapatkan segala sesuatu yang diinginkan, seperti ilmu, rezeki, harta, dan kebaikan lainnya ([01:37], [09:53]).

o   Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam untuk senantiasa berdoa, "Wa qul Rabbi zidni 'ilma" (Dan katakanlah, 'Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu') ([01:10:17]).

o   Contoh doa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam untuk seorang sahabat yang syahwatnya bergejolak: "Allahumma thahhir qalbah, wa hashshin farjah, waghfir dzanbah" (Ya Allah, sucikanlah hatinya, lindungilah kemaluannya, dan ampunilah dosa-dosanya). Setelah didoakan, keinginan sahabat tersebut untuk berzina hilang sama sekali ([08:57]).

2.     Sebab-Sebab Tidak Dikabulkannya Doa:

o   Lemahnya Doa Itu Sendiri: Doa tersebut mengandung hal-hal yang tidak disukai oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, seperti doa untuk keburukan, kezaliman, atau permusuhan ([02:03]).

o   Lemahnya Hati dan Tidak Adanya Kekhusyukan: Hati yang tidak khusyuk, tidak fokus, dan lalai kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala saat berdoa menjadi salah satu sebab utama doa tidak dikabulkan. Contohnya adalah orang yang pikirannya melayang-layang saat sedang salat ([02:37], [02:57], [01:15:20]).

o   Adanya Penghalang (Mawani'): Beberapa penghalang terkabulnya doa antara lain: mengonsumsi makanan, minuman, dan pakaian dari sumber yang haram; berbuat zalim kepada sesama makhluk; adanya noda-noda maksiat yang menutupi hati; kelalaian yang disebabkan oleh syahwat; dan terlalu banyak melakukan senda gurau yang tidak bermanfaat ([04:36]).

3.     Dampak Buruk Mengonsumsi yang Haram:

o   Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah Dzat Yang Maha Baik (At-Thayyib) dan hanya menerima hal-hal yang baik saja ([01:16:33]).

o   Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan orang-orang mukmin dan juga para rasul untuk senantiasa memakan makanan yang baik-baik (halal dan thayyib) ([01:17:18]).

o   Hadis tentang seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, dalam keadaan kusut masai, lalu ia mengangkat tangannya ke langit sambil berdoa "Ya Rabbi, Ya Rabbi", namun doanya tidak dikabulkan karena makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan gizinya berasal dari yang haram ([01:18:28]).

o   Kehidupan yang terasa sulit dan ditimpa banyak musibah bisa jadi disebabkan oleh seringnya mengonsumsi sesuatu yang haram, seperti dari hasil riba (pinjaman online, bank ribawi) ([01:23:25], [01:25:10]).

o   Kisah nyata seorang mantan kepala cabang bank ribawi yang keluarganya sering sakit-sakitan dan hartanya tidak berkah. Setelah ia keluar dari pekerjaan ribawi tersebut, hidupnya menjadi lebih tenang dan penuh berkah ([01:26:01]).

o   Daging yang tumbuh dari harta yang haram tidak akan masuk surga ([01:29:10]).

o   Kisah Bani Israil di masa lalu yang doanya tertolak karena tubuh mereka najis, tangan mereka telah menumpahkan darah, dan rumah mereka dipenuhi dengan makanan haram ([01:30:30]).

o   Hati yang kotor karena dipenuhi dengan maksiat dan dosa akan membuat doa sulit untuk dikabulkan ([01:36:35]).

4.     Doa sebagai Obat dan Senjata Orang Mukmin:

o   Doa adalah obat yang paling bermanfaat dan merupakan musuh utama bagi bala atau musibah ([01:37:45]).

o   Doa memiliki tiga fungsi dalam menghadapi musibah: menolak bala sebelum terjadi, menghilangkan bala yang sudah terjadi, atau meringankan musibah jika bala lebih kuat dari doa ([01:37:55]).

o   Doa adalah senjata bagi orang-orang yang beriman, sebagaimana hadis Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam: "Ad-du'a'u silahu al-mukmin" (Doa adalah senjata orang mukmin) ([01:38:15], [01:39:09]).

o   Kewaspadaan tidak bisa menolak takdir, namun doa bisa bermanfaat untuk musibah yang sudah turun maupun yang belum turun ([01:44:25]).

o   Kemenangan fenomenal kaum Muslimin dalam Perang Badar adalah berkat doa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang sangat khusyuk ([01:45:36]), sedangkan kekalahan di awal Perang Uhud disebabkan oleh maksiat sebagian kaum Muslimin ([01:49:15]).

o   Doa dapat merubah takdir yang telah tercatat di lembaran catatan para malaikat ([01:55:26]).

o   Tidak ada yang dapat menambah umur seseorang kecuali perbuatan baik (ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala) ([01:57:04]).

o   Rezeki seseorang dapat terhalang karena dosa yang ia lakukan ([01:58:30]).

5.     Pentingnya Bersungguh-sungguh dan Yakin dalam Berdoa:

o   Bersungguh-sungguh atau merengek (al-ilhah) dalam berdoa adalah obat yang sangat bermanfaat ([01:59:34]). Allah Subhanahu Wa Ta'ala sangat mencintai hamba-hamba-Nya yang merengek dalam berdoa ([02:00:08]).

o   Kisah Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu yang dikenal sebagai pribadi yang tegar namun mudah menangis ketika berada di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala ([02:01:08]).

o   Berdoalah dengan penuh keyakinan bahwa doa tersebut akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala ([01:12:53]). Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak menyukai doa yang dipanjatkan dengan setengah-setengah atau tanpa keyakinan ([01:13:23]).

o   Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Jika kalian meminta kepada Allah, maka mintalah surga Firdaus yang paling tinggi." Ini menunjukkan pentingnya memiliki cita-cita dan keyakinan yang tinggi dalam berdoa ([01:14:01]).

o   Jangan merasa lemah atau putus asa dalam berdoa, karena tidak ada seorang pun yang akan binasa selama ia masih mau berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala ([02:09:05]).

o   Curhat atau mengadulah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, bukan kepada manusia ([02:10:11]).

o   Jangan tergesa-gesa dalam menunggu terkabulnya doa. Doa akan senantiasa dikabulkan selama tidak tergesa-gesa dan tidak mengandung dosa atau pemutus tali silaturahim ([02:27:07]). Kisah Khabbab ibn al-Arat Radhiyallahu Anhu yang disiksa dengan kejam, namun Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam masih menegurnya karena terkesan tergesa-gesa dalam meminta pertolongan ([02:29:20]).

o   Cobaan ekonomi yang kita hadapi tidak seberat cobaan para sahabat, seperti Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu yang mengikat tiga batu di perutnya karena sangat lapar, sementara Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam mengikat empat batu ([02:33:25], [02:36:16]).

6.     Faktor-faktor Penting Terkabulnya Doa:

1.                 Kehadiran hati dan konsentrasi penuh saat berdoa ([02:38:07]).

2.                 Berdoa pada waktu-waktu yang mustajab, seperti sepertiga malam terakhir, antara adzan dan iqamah, setelah selesai salat fardu, saat imam naik mimbar pada hari Jumat, dan di akhir waktu setelah Ashar pada hari Jumat ([02:38:33]).

3.                 Kekhusyukan hati dan merasa hancur serta hina diri di hadapan keagungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala ([02:42:06]).

4.                 Menghadap ke arah kiblat ([02:42:47]).

5.                 Dalam kondisi suci dari hadas kecil dan besar (taharah) ([02:43:05]).

6.                 Mengangkat kedua tangan saat berdoa ([02:43:15]).

7.                 Memulai doa dengan memuji Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kemudian bershalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, dan beristigfar atau bertaubat sebelum menyampaikan permohonan ([02:43:41]).

8.                 Bersungguh-sungguh dan merayu Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan penuh harapan dan rasa takut ([02:46:21]).

9.                 Bertawasul (menggunakan perantara) dengan cara yang syar'i, seperti bertawasul dengan nama-nama Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang agung atau dengan amal saleh yang pernah dilakukan. Bukan tawasul yang bersifat bid'ah atau syirik ([02:46:35]).

10.            Mendahului doa dengan bersedekah ([02:48:48]).

7.     Doa-doa yang Mengandung Ismullahil A'zham (Nama Allah yang Paling Agung):

o   Doa yang mengandung Ismullahil A'zham sangat mungkin untuk dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala ([02:51:17]).

o   Doa pertama yang disebutkan: "Allahumma inni as'aluka bi anni asyhadu annaka Antallah, la ilaha illa Anta Al-Ahad Ash-Shamad Alladzi lam yalid wa lam yulad wa lam yakullahu kufuwan ahad." ([02:51:59]).

o   Doa kedua yang disebutkan: "Allahumma inni as'aluka bi anna lakal hamd, la ilaha illa Anta, Al-Mannan, Badi'us samawati wal ard, Ya Dzal Jalali wal Ikram, Ya Hayyu Ya Qayyum." ([02:55:10]).

o   Ismullahil A'zham juga terdapat dalam dua ayat Al-Qur'an: Surah Al-Baqarah ayat 163 ("Wa ilahukum ilahun wahid, la ilaha illa Huwar Rahmanur Rahim") dan pembuka Surah Ali Imran ("Alif Lam Mim, Allahu la ilaha illa Huwal Hayyul Qayyum.") ([02:56:35]).

o   Perbedaan antara Ar-Rahman dan Ar-Rahim: Ar-Rahman adalah sifat rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang umum untuk seluruh makhluk (mukmin dan kafir) di dunia, sedangkan Ar-Rahim adalah sifat rahmat-Nya yang khusus untuk orang-orang beriman di akhirat kelak ([02:57:13]).

o   Dianjurkan untuk senantiasa mengucapkan "Ya Dzal Jalali wal Ikram" dalam berdoa ([03:00:13]).

8.     Hukum Berbohong:

o   Tidak boleh berbohong atas nama orang lain, bahkan untuk tujuan kebaikan, kecuali dalam tiga kondisi yang diperbolehkan oleh syariat:

1.     Suami berbohong kepada istrinya untuk menjaga keharmonisan rumah tangga (bukan untuk menutupi perselingkuhan atau kezaliman) ([02:13:37]).

2.     Dalam kondisi perang (sebagai bentuk strategi atau tipu muslihat) ([02:14:18]).

3.     Untuk mendamaikan dua orang Muslim yang sedang bertengkar (ishlah) ([02:14:27]).

Semoga rangkuman dan faidah-faidah ini memberikan manfaat yang besar.

Abdurrahman Al-Amiry adalah seorang penuntut ilmu dan pengkaji islam, serta mudir atau pimpinan ponpes Imam Al-Albani, Prabumulih, Sumsel. Keseharian beliau adalah mengajar dan berdakwah di jalan Allah. Beliau menghabiskan waktu paginya dengan mengajar para santri dan menghabiskan waktu malam dengan berdakwah lepas di berbagai masjid..

0 komentar:

Posting Komentar

Contact Me

Adress

Ma'had Imam Al-Albani, Prabumulih, Sumsel

Phone number

+62 89520172737 (Admin 'Lia')

Website

www.abdurrahmanalamiry.com